Pamali Suku Sunda, Wajib Diketahui Sebelum ke Jawa Barat
Setiap suku di Indonesia mempunyai aturan-aturan yang telah dijalankan secara turun temurun. Ketika datang ke sebuah daerah yang baru, setiap pendatang akan diajarkan untuk menerapkan aturan yang berlaku, serta diminta untuk menjaga sikap dan tindakan.
Dalam masyarakat ada banyak larangan atau pantangan yang tidak boleh dilanggar. Larangan-larangan tersebut berlaku secara turun temurun dan diyakini kebenarannya, meski tidak terbukti secara ilmiah.
Suku Sunda merupakan salah satu suku yang menerapkan berbagai larangan dalam kehidupan sehari-hari. Larangan tersebut biasanya disebut dengan “pamali”.
Pamali yang ada di lingkungan masyarakat Sunda sudah dilakukan sejak jaman dahulu dan masih diterapkan hingga saat ini, meski sebenarnya tidak semua pamali tersebut terbukti kebenarannya.
Kalau Anda sedang berkunjung ke tanah Sunda, pastikan untuk mengetahui pamali-pamali yang berlaku di sana. Meskipun tidak ada hukuman yang diberikan jika melanggar pantangan tersebut, namun Anda akan merasa malu jika sampai melakukannya.
Berikut ini adalah beberapa pamali dalam adat Sunda, buat kamu yang akan berkunjungke Jawa Barat, wajib tahu dan memahaminya, ya.
Anak Gadis Dilarang Duduk di Depan Pintu
Pamali pertama dalam adat Sunda adalah melarang anak perempuan yang masih gadis duduk di depan pintu. Katanya jika melakukan hal tersebut maka akan susah mendapat jodoh, alias menjadi perawan tua.
Dalam bahasa Sunda disebut “Ulah sok diuk dina lawang panto, pamali, matak nongtot jodo”.
Jika dipikirkan kembali, sebenarnya tidak ada hubungan antara jodoh dengan duduk di depan pintu. Namun pamali ini dilakukan sejak jaman dulu, jadi ada baiknya untuk dituruti saja, ya. Sebab duduk di depan pintu sebenarnya tidak sopan dan dapat menghalangi orang lain untuk masuk ke rumah.
Jangan Memotong Kuku Malam Hari
Larangan selanjutnya yang populer di masyarakat Sunda adalah memotong kuku malam hari.
Menurut masyarakat setempat, jika memotong kuku malam hari dapat menyebabkan gangguan mental dan batin, bahkan menjadi stress, gila atau tidak bahagia.
Dalam bahasa Sunda disebut, “ulah neukteukan kuku peuting-peuting”.
Meski tidak ada hubungannya dengan kondisi kejiwaan seseorang, larangan memotong kuku malam hari ini dilakukan pada jaman dulu karena belum adanya listrik. Sehingga jika dilakukan saat gelap beresiko melukai diri sendiri.
Jangan Bangun Kesiangan
Bangun kesiangan sepertinya menjadi salah satu pantangan yang berlaku di semua daerah.
Dalam bahasa Sunda, pamali ini diucapkan, “ulah hudang kabeurangan, pamali, bisi teu kabagean rejeki lantaran kapiheulaan dipacok hayam.” Artinya adalah jangan bangun kesiangan, pamali, nanti gak kebagian rejeki karena keduluan dipatok ayam.
Pamali yang satu ini berisi anjuran agar bangun cepat dan segera bersiap untuk melakukan pekerjaan sehari-hari.
Jangan Bersiul di Rumah Malam Hari
Bagi masyarakat Sunda bersiul malam hari di dalam rumah diyakini dapat memanggil makhluk halus. Sehingga pamali yang satu ini selalu diingatkan kepada setiap penghuni rumah.
Orang tua biasanya menyebutnya, “ulah heheotan di imah.” Bagi yang melanggarnya, maka makhluk halus yang datang akan berbuat jahat terhadap keluarga mereka.
Jangan Lupa Kuburkan Kucing Hitam yang Ditabrak
Pamali Sunda selanjutnya berhubungan dengan kucing hitam. Dalam kehidupan sehari-hari, kucing hitam identik dengan hal-hal gaib.
Oleh karena itu, jika seseorang menabrak hewan yang satu ini sampai mati, maka lekas kuburkan. Sebab dalam kepercayaan Sunda, bagi orang yang menabrak kucing hitam tapi tidak menguburkannya, maka akan mengalami kejadian buruk selama 7 hari berturut-turut.
Dalam bahasa masyarakat setempat disebut, “nabrak ucing garong bari jeung teu dikuburkeun bakal sial 7 poe.’’
Meski ini hanya mitos, namun menguburkan hewan yang mati sebenarnya hal yang wajib, agar bangkainya tidak menimbulkan bau dan timbul belatung.
Pamali-pamali yang disebutkan di atas memang keseluruhannya terbukti dan diterima akal sehat. Namun, pantangan-pantangan tersebut sudah dilakukan sejak jaman dulu, jadi sebaiknya dilakukan saja.