Suku Madura
Suku madura merupakan salah satu suku dengan populasi besar di Indonesia. Mereka berasal dari Pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya seperti Pulau Puteran, Pulau Gili Iyang, Pulau Sapudi, Pulau Gili Raja, Pulau Giligenting, Pulau Raas, dan lain-lainnya. Suku Madura adalah suku perantau yang banyak tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Selain di Indonesia, beberapa orang Madura perantauan juga dapat ditemui di negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapura.
Sejarah Suku Madura
Seperti Gili Raja, Sapudi, dan Raas. Selain itu, orang Madura tinggal di bagian timur Jawa Timur biasa disebut wilayah Tapal Kuda, dari Pasuruan sampai utara Banyuwangi. Orang Madura yang berada di Situbondo, Bondowoso, sebelah timur Probolinggo, utara Lumajang, dan utara Jember, jumlahnya paling banyak dan jarang yang bisa berbahasa Jawa, juga Surabaya utara, dan sebagian Malang.
ada juga yang menetap di Bawean, di negeri jiran Malaysia, Timor Leste, Brunei Darussalam misalnya juga ada, mereka ada yang menjadi penduduk tetap, sudah dapat IC atau surat tinggal selamanya. Bahkan terdapat juga di berbagai negara Timur Tengah.
Kepercayaan Suku Madura
Mayoritas masyarakat suku Madura hampir 100% beragama Islam, bahkan suku Madura yang tinggal di Madura dapat dinyatakan 100% muslim. suku Madura terkenal sangat taat dalam beragama, seperti halnya suku Melayu atau suku Bugis yang juga sangat menjunjung tinggi agama Islam dalam kehidupannya sehari-hari.
Salah satu sebabnya dengan adanya Pondok Pesantren yang tersebar di seluruh pulau madura. Misalnya seperti Pondok pesantren miftahul ulum panyepen, Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata, pondok pesantren Al hamidiy banyuanyar Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar di Kabupaten Pamekasan, dan pesantren-pesantren lainnya dari yang memiliki santri ribuan, ratusan, dan puluhan yang tersebar di Pulau Madura. pesantren tersebut begitu mengakar dalam kehidupan masyarakat Madura karena pesantren tidak sekadar mengajar ilmu agama tetapi juga mempunyai kiprah dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dan peduli pada nasib rakyat kecil.
Karakter Suku Madura
Suku Madura dikenal dengan intonasi berbicara yang cukup keras dan terdengar kasar. Walaupun begitu, mereka juga dikenal hemat, disiplin, dan rajin bekerja. Selain itu orang Madura dikenal memiliki tradisi agama Islam yang kuat, meskipun terkadang melakukan ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse atau sama dengan larung sesaji. Sekali pun berpendapatan kecil pasti menyisihkan sedikit penghasilannya untuk simpanan naik haji.
Harga diri, juga paling penting dalam kehidupan orang Madura, mereka memiliki sebuah peribahasa lebbi bagus pote tollang, atembang pote mata. Yang artinya, lebih baik mati daripada malu.
Sifat yang seperti ini melahirkan tradisi carok pada masyarakat Madura, tetapi tradisi lambat laun melemah seiring dengan pendidikan sekarang kaum muda di pelosok desa, dahulu mereka memakai kekuatan emosional dan tenaga saja, tetapi kini mereka lebih arif dalam menyikapi berbagai persoalan yang ada.