Suku Bugis
Asal Usul Suku Bugis
Suku bugis berasal dari Sulawesi. Bugis merupakan suku yang termasuk dalam kategori Deutero Melayu. Kata “Bugis” berasal dari “To Ugi” yang artinya “orang Bugis”. Penggunaan kata “ugi” mengarah pada La Sattumpugi yang merupakan raja pertama di Kerajaan Cina di Pammana, Kabupaten Wajo. To Ugi bisa juga dimaknai sebagai pengikuti La Sattumpugi. Masyarakat Bugis ini tersebar di Kabupaten Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Sidrap, Pinrang, Sinjai, dan Barru.
1. Kerajaan Bone
Kerajaan ini memiliki sejarah yang cukup panjang dengan diwarnai oleh kekecauan dalam waktu yang lama. Di tengah kekacauan tersebut muncul lah seorang To Manurung.
Kemudian To Manurung atau bisa disebut dengan Menurunge ri Matajang akhrinya dilantik sebagai raja. Selama menjalankan pemerintahan, ia dibantu oleh Dewan legislatif yang bernama ade pitue. Seiring berjalannya waktu, kerajaan ini kemudian memperluas wilayahnya ke utara, selatan, dan barat.
2. Kerajaan Makassar
Kerajaan Gowa (Makassar) mendirikan kerjaan pendampingnya bernama Kerajaan Tallo. Akhirnya, Kerajaan Gowa dan Tallo kembali menjadi satu dalam satu kelompok bernama Kerajaan Makassar (Gowa).
3. Kerajaan Soppeng
Saat kekacauan terjadi dimana-mana, muncul lah dua orang To Manarung di kerjaan ini. Pertama, perempuan bernama Manurungnge ri Goarie yang kemudian memerintah Soppeng ri Aja.
Kedua, laki-laki bernama La Temmamala Manurungnge ri Sekkanyili yang memerintah Soppeng ri Lau. Lalu kedua kerajaan tersebut bergabung menjadi Kerajaan Soppeng.
4. Kerajaan Wajo
Kerajaan ini berasal dari komune-komune dari berbagai tempat. Seiring berkembangnya jaman, kerajaan ini pernah dipimpin oleh beberapa raja dan pernah mengalami kekuasaan yang kosong. Itulah awal mula muncul kontrak yang isinya perihal hak kemerdekaan Wajo.
Bahasa Suku Bugis
Komunikasi menjadi hal yang penting bagi makhluk hidup. Komunikasi bisa dilakukan secara lisan atau tulisan. Di zaman dahulu, Suku Bugis menggunakan dua cara untuk berkomunikasi. Yang pertama secara Lisan, Mereka berkomunikasi menggunakan bahasa Bugis, sedangkan yang kedua secara tulisan mereka menggunakan aksara sendiri yang bernama Lontara.
Pakaian Suku Bugis
Kebudayaan Suku Bugis bisa dilihat dari baju adat yang dikenakan. Pakaian Suku Bugis bernama baju Bodo.
Baju ini berbentuk seperti baju kurung tanpa jahitan. Pada area bawah terbuka sedangkan area atas terdapat lubang seukuran kepala tanpa kerah. Bagain depan baju tidak ada perekat atau kancing. Ujung atas sebelah kanan kiri dibuat lubang sat jengkal untuk lengan.
Rumah Adat Suku Bugis
Sama halnya dengan suku lain yang ada di Indonesia, Bugis juga memiiki rumah adat yang menjadi ciri khasnya tersebut. Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, menjelaskan bahwa rumah adat Bugis memiliki tiga bagian yang terinspirasi dari tubuh manusia.
Adapun bagian-bagian yang ada di rumah adat Suku Bugis, sebagai berikut:
Awa Bola : bagian kolong rumah atau kaki merupakan bagian paling bawah rumah.
Ale Bola: bagian rumah yang terdiri atas dinding dan lantai. Bagian ini terletak di antara lantai dan loteng.
Botting Langi: bagian rumah paling atas, yang terdiri dari loteng dan atap rumah.
Itulah beberapa hal mengenai suku bugis, semoga bermanfaat..