8 Macam Senjata Tradisional Riau yang paling Bersejarah
Senjata tradisional Riau mengandung nilai historis dan kultural yang sangat berharga dalam kebudayaan daerah tersebut. Provinsi Riau, yang terletak di Indonesia, memiliki sejumlah senjata tradisional yang telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat setempat sejak zaman dahulu.
Keberagaman etnis dan sejarah panjang provinsi Riau tercermin dalam senjata-senjata ini, yang menjadi warisan yang tak ternilai bagi budaya daerah tersebut. Sehingga melalui pelestarian senjata-senjata tradisional provinsi Riau, kamu dapat memahami lebih dalam tentang senjarah dan keanekaragaman budaya provinsi ini.
Riau merupakan daerah yang kaya akan budaya karena di duduki oleh enam suku bangsa. Dikutip dari Nurlela Hayari dalam jurnal Gambaran Umum Masyarakat Terasing di Riau (2011), menyebutkan enam suku bangsa tersebut yaitu Suku Sakai, Suku Bonai, Suku Talang Mamak, Suku Akit, Suku Laut, dan Suku Hutan yang tersebar di daerah Kampar, Inderagiri Hulu, dan Inderagiri Hilir.
Sehingga untuk menghargai dan mempelajari senjata-senjata tradisional yang berasal dari Riau, kita dapat memperkuat rasa kebanggaan akan warisan budaya lokal dan mendorong generasi mendatang untuk menjaga dan melestarikannya.
Lantas apa nama senjata tradisional Riau yang paling bersejarah, daripada penasaran, yuk simak ulasan secara lengkap di bawah ini.
1. Keris Riau
Keris, tidak hanya menjadi ciri khas Pulau Jawa, juga memiliki jejaknya di Riau. Keunikan tersendiri terpancar dari keris-keris Riau, terlihat dari jumlah luk atau lengkukan cendering yang lebih minimalis dibandingkan dengan ukiran yang menghiasi gagangnya, serta keberlimpahan motif flora dan tumbuhan yang menghiasi sarungnya. Dalam budaya Riau, Keris bukan hanya sekadar senjata tradisional Riau saja, tetapi juga sebuah karya seni yang memancarkan keindahan dan makna mendalam.
2. Klewang
Klewang, atau dikenal juga sebagai kelewang, merupakan senjata tradisonal Riau yang bentuk dan penampilannya menyerupai golok. Bagian ujung bilah klewang memiliki lebar yang mencolok. Pada masa lampau, para prajurit kerajaan menggunakan klewang sebagai senjata tempur di medan pertempuran.
Meskipun zaman telah berubah, klewang masih terus berperan dalam kehidupan masyarakat Riau hingga saat ini. Namun, peranannya telah berubah dari alat pertempuran menjadi alat bantu dalam aktivitas sehari-hari, terutama bagi petani yang bekerja di ladang dan sawah.
3. Pedang Jenawi
Senjata tradisional pedang jenawi memiliki sejarah yang erat dengan perang dan pertempuran, termasuk saat bangsa Indonesia melawan penjajah Belanda. Bukan hanya itu saja, senjata ini juga digunakan oleh pejuang Melayu di Provinsi Riau pada era 1940-an.
Untuk penggunaan pedang Jenawi tidaklah sembarangan, hanya orang-orang yang cerdas, berwibawa, dan dihormati di wilayah tersebut yang dianggap mampu menguasainya. Hal ini disebabkan oleh proses pembuatannya yang dilakukan dengan teliti dan penuh perhitungan. Pedang ini memiliki panjang sekitar satu meter dan terbuat dari bahan baku berkualitas tinggi seperti besi, baja, dan tembaga.
Selain itu, keunikan Pedang Jenawi terletak pada kemampuannya untuk menyerang musuh dari berbagai arah, baik dari depan, belakang, maupun samping. Meskipun saat ini pedang tersebut lebih sering digunakan sebagai aksesoris pelengkap pakaian adat di Provinsi Riau.
4. Beladau
Beladau merupakan salah satu senjata tradisional Riau yang memiliki dimensi kecil, hampir serupa dengan belati dalam bentuknya. Yang membedakan adalah lengkungan pada bagian ujung senjata ini. Di mana tampilan dari senjata Beladau sedikit mengingatkan pada badik tumbuk lada. Umumnya, senjata ini digunakan untuk serangan jarak dekat, memanfaatkan dimensi kecilnya.
Karena ukurannya yang kompak, Beladau termasuk dalam kategori senjata praktis yang mudah dibawa ke mana-mana. Bahan pembuatannya biasanya dari campuran besi berkualitas. Beladau terbagi menjadi dua jenis, yaitu yang memiliki satu sisi tajam dan yang lainnnya diebut beladsu memiliki sisi tajam di bagian dalam. Kedua varian ini memubgkinkan senjata ini menjadi pilihan yang efektif saat ingin menghadapi lawan.
5. Tumbuk Lada
Senjata tradisional riau tumbuk lada adalah sejenis senjata badik yang umumnya difungsikan untuk melakukan tusukan pada musuh dalam jarak yang terdekat. Ukuran senjata ini mencapai panjang 29 cm dengan lebar hingga 4 cm. Di zaman lampau, senjata badik tumbuk lada banyak digunakan sebagai alat pertempuran dan bahkan ada laporan yang menyebutkan bahwa senjata ini dijadikan sarana penyebab racun pada masa itu.
Sarung yang melindungi senjata ini juga memiliki ukiran yang amat kompleks, menambahkan sentuhan estetika yang memikat. Tidak hanya berfungsi sebagai alat tempur, di masa lalu senjata ini juga menjadi elemen aksesoris penting dalam pakaian adat di Provinsi Riau. Menurut cerita dari Selasar, saat ini tumbuk lada menjadi bagian dari aksesori pengantin dalam upacara pernikahan adat Melayu.
Keunikan ini tak hanya berlaku di Provinsi Riau, melainkan juga di Provinsi Jambi. Kedua provinsi ini saling berbagi budaya dan memiliki senjata tradisional yang serupa, hal ini dipengaruhi oleh kedekatan geografis mereka.
6. Lela Rentaka
Lela rentaka termasuk sebuah senjata tradisional Riau yang memiliki ciri khas bentuk meriam yang ringan, dengan ukuran yang lebih kecil. Dalam bahasa Inggris, meriam ini disebut "lantakas," yang merupakan penggabungan dari kata "Lela" dan "rentaka." Lantakas menjadi simbol senjata yang khas bagi masyarakat Melayu Riau, di mana mereka menciptakannya dengan tangan mereka sendiri.
Selain itu memiliki bentuknya yang khas dengan meriam ringan dan bentuk uang kecil mencerminkan keunikan senjata tradisional ini dalam budaya masyarakat Riau. Senjata ini juga memiliki makna dan nilai-nilai budaya yang mendalam yang terkait dengan sejarah dan kehidupan tradisional di wilayah tersebut.
7. Blunderbuss
Salah satu senjata tradisional Riau adalah Blunderbuss. Senjata ini menampilkan kesamaan dengan bedil, memiliki laras berkaliber pendek yang besar, serta dilengkapi dengan muncung peledak di ujungnya. Ciri khas dari senjata ini adalah ujungnya yang berbentuk kembang atau funnel-shaped muzzle. Biasanya, untuk mengoperasikan senjata ini, diperlukan peluru timah hitam sebagai amunisinya.
8. Terakol
Terakul, juga dikenal sebagai Tarkul, adalah senjata yang menjadi favorit di kalangan pedagang, pelaut, dan kelompok lanun Melayu. Di masa lalu, senjata ini menggunakan teknologi kancing roda atau wheel lock untuk memicu otomatis proses pembakaran serbuk bedil, sehingga tidak memerlukan penggunaan sumbu. Bentuk Terakul menyerupai ousol dan oerumas, namun memiliki perbedaan terletak pada ukurannya.